Inspirasi dari Mawar Putih



“Hanya karena seseorang terlihat bahagia, bukan berarti seseorang tersebut benar-benar bahagia. Bunga mawar putih pun masih memiliki bayangan gelapnya”









Kehidupan ini adalah sebuah misteri, dimana masih banyak masalah dan kesedihan yang akan datang silih berganti. Banyak yang memberi saran bahwa masalah itu bukan untuk dihindari. Namun untuk dicarikan solusi. Menjadi pribadi yang tegar bukan berarti bisa menyelesaikan masalah yang datang dengan senyuman nan penuh rasa percaya diri. 

Manusia dianugerahi hati yang penuh dengan kelembutan. Ketika pertama kali menghirup udara dan menyapa dunia, tak seorangpun dari kita yang tertawa atau tersenyum gembira. Karena sewajarnya bayi akan menangis. Reaksi dari kedua orangtua bayi pun akan sama. Mereka tak kan mampu membendung air mata kebahagiaan atas hadirnya sang buah hati tercinta. Seseorang yang sudah menginjak fase remaja atau dewasa, tak akan ingat seperti apa proses yang terjadi kala itu. Begitu pun dengan saya.

Semakin dewasa seseorang, bobot masalah yang akan dijumpai akan berbeda. Namun masalah yang telah diberikan kepada seseorang pasti sesuai dengan dosisnya. Mari kita buka kembali Q.S. Al-Baqarah ayat 286. Telah dituliskan di Al-Quran penjelasan tentang hal tersebut bahwa, “Allah tidak akan memberikan beban kepada seseorang diluar batas kemampuannya”.

Insan yang bersyukur, menjadikan masalah sebagai teguran agar tidak takabur. Hingga mata hati mereka terjaga, serta tidak menjadi kabur. Bagi yang bersabar, masalah adalah ujian agar tetap tegar. Belajar dari masa lalu, agar tidak terulang di masa yang akan datang. Begitulah orang-orang bersabar menyikapi semua itu. Karena ada keyakinan bahwa dibalik kesulitan pasti akan datang kemudahan. 

Seperti yang tercantum dalam Q.S. Al Insyiraah ayat 5-8. Telah ditegaskan bahwa “maka sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai, maka tegaklah. Dan hanya kepada Tuhanmu, hendaklah engkau berharap.”

Nah, dari sini apakah ketika masalah datang, kita akan mengeluh? Apakah dengan mengeluh masalah akan selesai dan Tuhan menjadi luluh? Bukankah masalah datang untuk menguatkan kita, hingga menjadikan hidup ini menjadi lebih utuh? Bukankah dari masalah, sudah banyak yang mendapatkan banyak pelajaran ampuh?

Mungkin senyum tidak memudahkan masalah yang sulit. Namun setidaknya, masalah yang sulit akan terlihat lebih mudah dengan kita tersenyum. Senyum adalah wujud keindahan pribadi yang bersih dari rasa dengki. Keindahan senyum manusia layaknya bunga yang sedang mekar. Sedangkan keindahan suatu cobaan ibaratkan bunga mawar putih, keindahannya justru tampak karena ada bayangan dari sisi gelapnya.  Hingga banyak orang memaknainya sebagai lambang cinta sejati yang abadi.

Begitulah hakekat dari ujian. Datangnya dari tuhan, bisa berupa cobaan. Namun itulah wujud kasih sayang Tuhan kepada seorang insan.  Semoga kita termasuk pribadi yang kuat dan disayangi Allah SWT.


Semoga bermanfaat.. 

Langit pun Bisa Menginspirasi




"Dengan melihat ke bawah kita justru akan tahu bahwa diatas langit masih ada langit"











Boleh bangga, asal jangan terlena. Itulah pesan yang perlu dicamkan. Petuah dari seorang yang lebih dulu merasakan manis asamnya kehidupan. Sifat yang bisa saja menjerumuskan manusia pada lembah kesombongan. Itulah petuah bijak yang senantiasa mengingatkan. 

Hidup ini adalah sebuah kompetisi. Dimana yang menang disebut berprestasi. Sedangkan bagi yang kalah akan merasakan penyesalan di dalam hati. Bukan berarti kalah itu abadi, ada keyakinan yang menyebutkan bahwa kekalahan adalah proses menuju kemenangan yang hakiki. Sejak lahir kemenangan sudah menjadi takdir. Namun kerasnya usahalah yang menjadi penentu secepat apa keberhasilan itu akan hadir.

Mengingat-ingat sebuah kemenangan itu manis, sedangkan  kekalahan itu rasanya miris. Begitulah kehidupan, rintangan silih berganti datang menghadang. Kesombongan letaknya tidak jauh dari kebanggaan. Banyak yang belum menyadari, meski begitu ada juga mereka yang sudah mulai berhati-hati. Kontrol diri menjadi sebuah kunci, ingatlah bahwa apa yang telah kita capai itu adalah kehendak Illahi. Tidak serta merta karena jerih payah seorang diri.

Tiadalah pemenang tanpa mereka yang kita sebut kalah. Karena pada hakekatnya, pemenang sejati akan mengerti dimana tempat dan waktu dia harus mengalah. Ingat, boleh bangga asal jangan terlena, karena masih ada kemenangan yang jauh lebih besar jika kita sadar. Bahwa di atas bumi ada langit, di atas langit masih ada langit. Maha Besar Allah dengan segala penciptaannya.

“Langit tak perlu menjelaskan bahwa dirinya tinggi, karena dia tau bahwa orang-orang lebih mengetahui bahwa di atas langit masih ada langit 

Semoga bermanfaat... ^_^

Lirik EdCoustic – "Aku Ingin Mencintai-Mu"




EdCoustic - Aku Ingin Mencintaimu

Tuhan betapa aku malu
Atas semua yang Kau beri
Padahal diriku terlalu sering
Membuat-Mu kecewa

Entah mungkin karena ku terlena
Sementara Engkau beri
Aku kesempatan berulangkali
Agar aku kembali

Dalam fitrahku sebagai manusia
Untuk menghambakan-Mu...

Betapa tak ada apa-apanya
Aku di hadapan-Mu...

Aku ingin mencintai-Mu setulusnya
Sebenar-benar aku cinta

Dalam doa
Dalam ucapan
Dalam setiap langkahku

Aku ingin mendekati-Mu selamanya
Sehina apapun diriku

Kuberharap
Untuk bertemu
Denganmu ya Rabbi...

Entah mungkin karena ku terlena
Sementara Engkau beri
Aku kesempatan berulang kali
Agar aku kembali

Dalam fitrahku sebagai manusia
Untuk menghambakan-Mu...

Betapa tak ada apa-apanya
Aku di hadapan-Mu...

Aku ingin mencintai-Mu setulusnya
Sebenar-benar aku cinta

Dalam doa
Dalam ucapan
Dalam setiap langkahku

Aku ingin mendekati-Mu selamanya
Sehina apapun diriku

Kuberharap
Untuk bertemu
Denganmu ya Rabbi...

[instrumen]

Aku ingin mencintai-Mu setulusnya
Sebenar-benar aku cinta

Dalam doa
Dalam ucapan
Dalam setiap langkahku

Aku ingin mendekati-Mu selamanya
Sehina apapun diriku

Kuberharap
Untuk bertemu
Denganmu ya Rabbi

Aku ingin mencintai-Mu setulusnya
Sebenar-benar aku cinta

Dalam doa
Dalam ucapan
Dalam setiap langkahku

Aku ingin mendekati-Mu selamanya
Sehina apapun diriku

Kuberharap
Untuk bertemu

Denganmu ya Rabbi...

Berikut adalah link download

Longing Nature


Pesona Alam Itu Indah: Mulai dari yang Terkecil "Pasir, Kerikil hingga Fosil"



Alam senantiasa menjadi pendamping sejati bagi umat manusia. Layaknya seorang pendamping, keberadaannya memberi isyarat kpd manusia agar selalu ingat pd sang pencipta. Tak terkecuali keberadaan sebuah cangkang diantara tumpukan kerikil tsb.

Sepintas hal tsb terlihat biasa n wajar. Namun, sbg makhluk yg diberi kelebihan berupa akal, tak sepantasnya bila mengabaikan hal sekecil itu. Krn dr sesuatu yg kecil kita bisa menemukan arti yg luas. Seperti halnya pasir n angin, yg menjadi pertanda bahwa samudera luas sudah berada di dekatnya.

Menjadi yg peka bukan suatu paksaan. Kepekaan bisa dilatih, namun lebih sering diabaikn. Alam senantiasa memberi tanda sebelum kenyataan itu tiba. N manusia sibuk dg urusan mereka. Mengutamakan kepentingan pribadi, hingga lalai dg petunjuk yg telah diberi.

"Kerikil memang kecil, ketika bertumpuk banyak akan jadi sebesar gunung. Sama sperti dosa. Sedangkan fosil layaknya doa. Harapan baik yg akan semakin tertimbun bila tak pernah dijaga."

Sekiranya, kutipan di atas adalah contoh kecil atas pemaknaan yg bisa diambil dr sesuatu hal yg kecil. Semoga kita bisa lebih dalam lg memaknai setiap petunjuk yg telah diberi. Hingga menjadi pribadi yg lebih bijak n lebih baik sebelum mati.

Semoga bermanfaat.


Renungan untuk Sahabat



Mari, sejenak kita bertanya pada diri sendiri,
dengan beberapa pertanyaan singkat berikut ini:

Siapakah sahabat itu menurut anda?
Mengapa anda menganggapnya sebagai sahabat?
Ada berapa sahabat yang kini anda miliki?
Bagaimana anda memperlakukan sahabat-sahabat anda?
Kapan persahabatan itu tercipta?
Apa yang anda harapkan dan berikan pada seorang sahabat?

“Sahabat, dialah ilmu yang memberikan manfaat. Dialah masalah yang menjadikan diri semakin kuat. Dialah teman yang jika diminta, akan dengan hati-hati berikan nasehat. Dialah angin yang mengusir rasa hangat. Dialah keleluasaan yang menjadikan pikiran jauh dari rasa penat. Dialah obat supaya hati nurani tetap menjadi sehat.”

Memilih sahabat bukan serta merta karena rupa ataupun harta. Namun kesesuaian hati dan rasa yang menjadikan mereka tetap berada di dekat kita. Bukan berarti mereka mengusik privasi kita, namun justru mereka lah gembok yang selalu menutup rapat aib yang ada. Sosoknya sangat sulit untuk tergantikan. Hingga 
canda tawanya tak jemu-jemu untuk selalu dinantikan.

Sahabat bukanlah saudara yang secara lahiriah keluar dari rahim yang sama. Meski demikian, sosoknya akan selalu ada. Kala hati sedang sepi, kala rindu datang membelenggu, kala duka datang melanda, sahabat akan senantiasa berada didekat kita. Bukan berarti sahabat akan selalu bersanding di samping. Terkadang mereka berada tepat di depan untuk menuntun jalan. Kadang tepat dibelakang untuk memberi dorongan, dan bisa juga tepat di samping untuk menjadi pendamping.

Perbedaan terkadang memunculkan pertikaian untuk mencari siapa yang salah. Namun sahabat justru membuat perbedaan itu menjadi sesuatu yang indah. Layaknya pelangi yang menghiasi langit yang megah. Tak sekalipun mereka akan menganggapnya jadi suatu masalah. Meski mereka harus sering mengalah, tiadalah terucap sekalipun keluh kesah. Bukan berarti mereka lemah, justru itulah tanda bahwa mereka kuat, karena bisa tetap istiqomah.

Sahabat, semua yang telah kau lakukan tiada kata pamrih. Kadang diri ini sedih melihatmu tertatih. Sosokmu tegar, berhiaskan senyum yang lebar. Namun aku tahu dari kedua matamu, bahwa ada sesuatu yang belum kamu beri tahu padaku. Mungkin tentang masalah yang menderamu, mungkin tentang khilafmu di masa lalu, mungkin tentang ketakutan atau kekhawatiran yang selalu mengganggumu. Silahkan ceritakan semuanya padaku. Di sini ada pundak yang selalu siap memikul beban itu bersamamu.

Sebagai sahabatmu, saya ingin melakukan kebaikan yang sama seperti yang telah kamu lakukan padaku...